Sekolahlah anakku
Karena ketika kamu sekolah maka kamu kelak akan menjadi orang (Manusia)
Mampu mencari uang sendiri untuk membiayai kehidupamu nanti
Karena ketika kamu sekolah maka kamu kelak akan menjadi orang (Manusia)
Mampu mencari uang sendiri untuk membiayai kehidupamu nanti
itu untaian kata yang selalu saya dengar
dari mulut orang tuaku ketika aku masih kecil, sehingga semangat untuk
sekulahku sangat tinggi, hari demi hari ku jalani dengan bersekolah seceria mungkin,
bersama dengan teman-temanku. Di sekolah aku mendapatkan pelajaran
berhitung, membaca, menulis dan sebagainya, sehingga aku mampu menulis
apa yang di katakana oleh guruku, bisa membaca apa yang di seruhkan oleh
guruku, dan mampu menghitung barang-barang yang aku punyai.
Aku sangat bahagia bersekolah, tapi satu
yang saya sesalkan kenapa pakaian sekolah itu harus seragam. Baik pada
saat aku SD, SMP, SMA bahkan sampai ke perguruan tinggi dan secara
tidak sadar ternyata pikiranku tidak jauh beda dengan orang-orang yang
juga perna menekuni yang namanya sekolah. Itu baru aku sadari ketika aku
masuk kedalam perguruan tinggi, ketika aku dan teman-temanku disuruh
menggambar sesuatu dan yang aku gambar itu adalah sebuah pemandangan,
begitupulah dengan teman-temanku yang lain, dan setelah itu aku di suruh
lagimembuat suatu karangan dan ternyata kata, kalimat pertama pada
karanganku itu sama dengan kata, dan kalimat pertama temanku. Dan sampai
sekarang aku tidak tahu apa yang menjadika keseragaman pemikiran oleh
orang-orang yang bersekolah.
Apakah orang yang dimaksud dengan orang
tuaku itu memang hanya satu, sehingga orang yang bersekolah itu
pemikirannya seragam??????????
Ketika manusia itu seragam artinya Tuhan menciptakan manusia itu tak mempunyai kehendak bebas. Untuk menjawab itu kita telebih dahulu harus mengkaji manusia dulu
Manusia adalah hewan rasional, yang selalu menggunakan akalnya sebelum melakukan sesuatu, karena dengan di berikannya akal oleh Tuhan sehingga manusia itu punya kehendak bebas untuk memilih jalan mana yang mereka akan tempuh ataukah potensi apa yang bisa dia aktualkan. Karena dalam diri manusia itu punya potensi yang sama tergantung potensi yang mananya mereka mau aktualkan.
manusia diciptakan dari sesuatu yang hina (air mani) dan dari sesuatu yang suci (tiupan ruh dari Tuhan) sehingga dalam diri manusia itu selalu terjadi pertarungan antara yang suci itu dengan yang hina (antara fitra dan nafsu) sehingga siapa yang menang dari pertarungan itu maka itulah yang akan menjadi diri kita, ketika nafsu yang mengalahkan fitrah maka kita akan menjauh dari pancaran kesempurnaan Tuhan sehingga perilaku kita menjadi prilaku yang jauh dari perintah Tuhan. Tetapi ketika yang memenangkan pertarungan itu adalah fitrah sehingga nafsu menjadi pelayang dari fitrah maka kita akan semakin dekat dengan pancaran kesempurnaan Tuhan sehingga tingkah laku kita akan menjadi tingkah yang serukan oleh Tuhan.
Pancaran kesempurnaan tuhan itu terbentang sangat jauh sehingga prilaku manusia itu pun berbeda-beda tergantung dari usahanya untuk mencapai kesempurnaan Tuhan. Begitupulah dengan pemikiran manusia itu berbeda-beda.
Implikasinya
Orang lepasan dari pendidikan formal akan berfikiran kerja, dan yang mereka anggap pekerjaan itu ketika menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL
apakah sekolah yang cetakannya hanya memiliki corak berfikir yang sama bisa di sebut memanusiakan manusia.
Ketika sekolah hanya bias mencetak orang-orang yang seragam maka Wajar ketika banyak pengangguran, banyak orang miskin, banyak anak-anak terlantar, banyak orang yang korupsi, panyak pencurian, dan banyak tindakan-tindakan kriminal.
Komentar
Posting Komentar